Minggu, 22 Juni 2014

DIDUGA ALAMI KEBAKARAN, PESAWAT MENDARAT DARURAT 2 NM DI UTARA LANDASAN BANDARA INTERNASIONAL BALI

Kantor SAR Denpasar (22/6) – Sebuah pesawat dengan kode panggil Papa Kilo Sierra Romeo X-Ray yang diduga terbakar dan mencoba mendarat di air atau ditching pada lokasi 2 NM di utara landasan 09 Bandara Internasional Bali. Satelit Cospas Sarsat menerima sinyal tanda bahaya dari pemancar darurat. Para penumpang yang berjumlah 8 (delapan) orang berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan rakit dan jaket penyelamat. Kantor SAR Denpasar segera melakukan koordinasi dengan unsur – unsur berpotensi SAR untuk memberikan bantuan kepada korban terbakarnya pesawat tersebut.



Basarnas mengerahkan Heli Dauphin dan Bolkow 105 untuk melakukan pertolongan melalui udara, disamping itu untuk memaksimalkan proses evakuasi di laut,  juga diturunkan Rescue Boat 202 milik Kantor SAR Denpasar. Setelah menemukan lokasi musibah, Heli Bolkow 105 menurunkan cincin pelampung untuk menyelamatkan korban selamat yang berada di air. Sementara 2 jetski dari Penjaga pantai Kuta mendekati lokasi kecelakaan dengan kecepatan penuh untuk menyelamatkan kedua korban. Itulah gambaran skenario demo SAR yang digelar oleh Badan SAR Nasional dalam rangka memperlihatkan bagaimana Basarnas mengkoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan, yang melibatkan organisasi / unsur berpotensi SAR untuk merespon informasi tanda bahaya yang diterima oleh IDMCC.


Demonstrasi ini dilaksanakan di hari keempat, Kamis (19/6)  pada Internasional Cospas Sarsat Joint Commitee 28th Meeting, bertempat di belakang Discovery Kartika Plaza Hotel Pantai Kuta. Peserta Cospas Sarsat Joint 28th Meeting menyaksikan secara langsung proses koordinasi dan penyelamatan para korban pesawat terbakar yang melakukan pendaratan darurat. Skenario demo SAR dibuat semirip mungkin dengan kejadian sesungguhnya, mulai dari informasi kapal yang terbakar dan mencoba untuk melakukan pendaratan darurat di air  ±2 NM utara dari Bali International Airport. Sinyal tanda bahaya ditransmisikan ke IDLUT Jakarta LUT dengan ID Cospas-Sarsat 5254. Setelah memproses sinyal tanda bahaya menggunakan IDLUT, IDMCC mengirimkan pesan tanda bahaya ke RSC Denpasar yang bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan SAR di area tersebut. Pesan tanda bahaya di konfirmasi oleh menara pengawas Bandara Internasional Ngurah Rai.


Sarana yang digunakan dalam aksi yang dilakukan oleh 3 orang tim rescue antara lain 1 helikopter dauphin Basarnas, 1 helikopter Bolkow Basarnas, 1 Rescue Boat Kantor SAR Denpasar, 2 Rigid Inflatable Boat (RIB) SAR Denpasar, 3 perahu karet Kantor SAR Denpasar, 2 jet ski Balawista Kuta, 1 ambulance PMI Badung, 1 ambulance RSC Denpasar, 1 ambulance BPBD Badung, 1 unit kendaraan komunikasi nirkabel milik Pangkalan AU Ngurah Rai Bali dan 1 set sistem komunikasi lapangan RSC Denpasar. Unsur yang terlibat dalam demo SAR selain Basarnas antara lain Balawista Kuta, BPBD Badung, UPT Pusdalops Bali, SAR Sabhara Polda Bali, manajemen dan otoritas Bandara Ngurah Rai serta Hotel Discovery Kartika Plaza.


“Aplouse” meriah dari para penonton mengiringi parade defile  usai demo SAR dilaksanakan. Setelah gelar demo SAR selesai dilaksanakan,  maka rangkaian kegiatan itu ditutup dengan breafing evaluasi.  Tatang Zainudin mengapresiasi koordinasi yang baik kepada seluruh unsur SAR yang terlibat. “Tentu dengan kerja sama yang baik dan solid maka pelayanan SAR kepada masyarakat Bali bisa dilaksanakan dengan cepat, aman, dan efisien,” jelasnya. Mewakili Badan SAR Nasional, ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh unsur yang telah menyukseskan demo SAR tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar